sayangi lingkungan agar lingkungan juga menyayangi anda

oleh IMade Ardika Yasa pada 22 Januari 2011 jam 15:54

Jangan malu untuk berjalan pada jalur dharma, biar orang berkomentar apapun tentang kita, kita harus tetap tegar jangan tergoyahnan akan komentar manusia yang belum tentu tahu arti, makna, manfaat atas sesuatu yang dikomentarkan olehnya. Jangan malu untuk berjapa, bajan ataupun mengasihi sesama mahluk ciptaan tuhan sebagai wujud sradha dan bhakti kita kepada tuhan, karena banyak godaan, halangan maupun rintangan untuk menuju kearah yang lebih baik….. Yang penting kita nikmati hasil serta manfaat dari perbuatan yang telah kita lakukan jangan pernah menyesali perbuatan yang telah kita lakukan apabila perbuatan itu menghasilkan dampak negatif maka kita hendaknya segera memperbaikinya bukan larut akan penyesalan dan kita hendaknya legowo atas segala hasil dari perbuatan kita, jangan banyak menuntut tetapi banyak berbuat dan berusaha memperbaiki segala kekurangan, kealahan atas perbuatan tersebut revisilah selalu kekurangan yang telah diperbuat… semasih ada waktu tidakkah kita sadar tuhan telah memberi pertanda kepada kita dengan tumbangnya pohon tua yang berusia ratusan tahun di depan pendopo/kantor gubernur NTb itu merupakan fenomena alam yang memberi pesan kepada kita bahwa ” Bahaya Bencana alanm sedang mengintip kita dan menunggu waktu yang tepat untuk bangkit” jangan biarkan alam bosan kepada kita, mulailah harmoniskan hubungan kita dengan alam semesta jangan menyakiti alam semesta karena alam bisa menyakiti kita ramahlah pada lingkungan, sayangilah lingkungan agar lingkungan juga senantiasa menyayangi kita semua….OM SRI SAIRAM…..Om Nama Siwa Ya Namah OM…. Om Nama Siwa Ya Namah OM…. Om Nama Siwa Ya Namah OM….

OM Swastyastu… Jay..sri…sairam…tuhan sangatlah adil beliau akan selalu memberikan manusia sesuai haknya bukan sesuai dengan keinginannya, kebutuhannya, ataupun permintaannya. dan Tuhanpun pasti akan memberikan yang terbaik kepada umatnya yang taat, beriman, serada dan bhati kepadanya dengan rasa yang tulus dan ikhlas. jadi mengapa kita mesti takut akan kematian??, Perpisahan??, Kehilangan? semua itu sudah beliau atur… kita tidak berhak protes baik secara langsung maupun tidak langsung. kita terlahir kedunia hanyalah untuk berkarma bukan memperdebatkan pahala dari karma yang telah kita perbuat karena rasa ketidak puasan ataupun rasa kecewa karena hasil capai tidak sesuai dengan harapan. jadi perbaikilah karma kita yang terdahulu janganlah terlahir menjadi seorang manusia yang memperoleh nilai minus karena akan mempengaruhi kelahiran kita yang akan datang bilaperlu kita berbuat karma yang akan membuat kita tidak terlahir kembali karena itu tujuan agama Hindu yaitu Moksartham jAGATHITA YA CA ITHI dHARMA kita hidup hendaklah bagai menanam pohon tanamlah pohon dengan keiklasan pada lahan yang tepat?posisi yang tepat (berkarma melalui jalan Dharma), setelah itu rawatlah dengan memberi air yang cukup (Siraman rohani), berilah pupuk secukupnya (tanamkan kasihsayang dihati kepada setiap mahluk ciptaan Tuhan) dan penuhilah kebutuhan ataupun syarat tumbuhnya (membaca kitab-kitab suci, melantunkan lagu-lagu pujian kepada tuhan seperti:bajan, kidung,sloka/ Dharma Gita, dan Sebutlah berulang-ulang kali nama suci tuhan maupun seluruh wujud manifestasinya) setelah itu pastilah kita akan memperoleh buah dari pohon tersebut (karma baik yang akan membawa kita kealam nirwana) manusia meninggal dunia hanyalah berbekal subha (Karma Baik) dan asubha karma(Karma Buruk) yang akan menentukan kemana ia akan bermukim setelah meninggalkan dunia yang maya dan penuh akan kefanaan ini om sri sairam…Om santih…santih…santih…om.